Yuddy Chrisnandi pernah bertanya kepada Gus Dur tentang kontroversi pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto. "Gus Dur langsung menjawab bahwa hal itu adalah urusan mudah, asal didahului dengan proses hukum," kata Yuddy ( http://www.menkokesra.go.id/ content/view/ 7087/39/). Jawaban Gus Dur tentu akan senada bila dikaitkan dengan kontroversi gelar pahlawan untuk dirinya sendiri. Gus Dur tidak pernah mengakui proses pelengserannya dari jabatan Presiden RI.
Seorang teman lain, sebut saja Elfarid (nama akun ID nya) bilang (berkomentar) "Makanya jadi saja guru, langsung jadi PAHLAWAN TANPA TANDA JASA."
Melihat kondisi seperti itu, saya gak mau kalah ah, saya komentarin aja begini "Mending seperti saya, jadi buruh migran langsung dapat gelar PAHLAWAN DEVISA walau nyatanya masih dikenakan pungli dan macam2 aturan bandara yang sangat menyakitkan dan makan hati...."
cerita ini ditutup olah pendapat Bapak Asahan, orang tua angkat saya yang tersandung masalah paspor yang dicoret oleh rezim orba (Suharto) dan karenanya terpaksa bermukim di Belanda, dia tidak bisa pulang ke Indonesia. Kata Bapak Asahan "Kalau semua tokoh pemimpin yang gagal dijadikan pahlawan, maka pada Pintu Gerbang taman pahlawan harus dituliskan dengan huruf besar berwana emas:
TAMAN PAHLAWAN GAGAL
Dengan demikian bangsa Indonesia akan bisa terus memiliki para pahlawannnya..."
Hehe...
hehe2..
BalasHapustadinya penasaran liat judul postnya pahlawan gagal.., trus baca sampai ending tulisannya.. juga cuma bisa tersenyum dan ikutan..
hehe2.. :D
No comment...hehe
BalasHapusBiar rakyat yg menilai sapa yg pantas jadi pahlawan..
lucu....
BalasHapusBerikan dulu sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara. Sehingga gelar pahlawan bukan hanya sekedar embel - embel nama saja.
BalasHapuswah.............
BalasHapusmangstaf jaya ...
BalasHapusanalisis yang kuat
BalasHapus