satu tujuh agustus
Kaum terpelajar, PNS dan TNI kumpul menghadap sang Merah Putih... demi kain dua warna itu, mereka rela menantang sinar matahari yang panas diwajahnya. Bahkan banyak yang belum sarapan, yang ahirnya pinsan dipertengahan upacara.
Inilah makna kemerdekaan?
Siang hari sekelompok orang jadi tontonan, sebagian menginjak kepala teman dan sebagian yang lain main sikut terus memanjat pankal pinang, demi meraih alat dapur... muka pun kotor penuh lumpur, idealismepun kabur.
Inilah dagelan untuk melupakan penderitaan penjajahan di negri sendiri oleh bangsa sendiri.
Gang gang dan jalan jalan di hiasi dengan pigura bergambar seorang lusuh berikatkan kain merah putih dikepala dengan senjata bambu runcing... :)
Tukang becakpun hari itu lupa akan susahnya hidup, bahkan yang selama ini dikejar-kejar petugas dinas , dengan mudah semuanya impas.
Memang 17 Agustus menyihir daya kritis jadi lemot.
Coba pikirkanlah wahai saudaraku , ada apa setelah tanggal 18, 19, 20 dst dst...
Kembali lagi kita pada habitat miskin, habitat tertindas agama kita... habitat susah cari kerja, habitat mahal harga-harga...
Sementara para pejabat tertawa terbahak bahak bersama sanak keluarganya di bungalaw dan villa2.
Tolong terusin tulisan ini..... saya agak mual...
Kaum terpelajar, PNS dan TNI kumpul menghadap sang Merah Putih... demi kain dua warna itu, mereka rela menantang sinar matahari yang panas diwajahnya. Bahkan banyak yang belum sarapan, yang ahirnya pinsan dipertengahan upacara.
Inilah makna kemerdekaan?
Siang hari sekelompok orang jadi tontonan, sebagian menginjak kepala teman dan sebagian yang lain main sikut terus memanjat pankal pinang, demi meraih alat dapur... muka pun kotor penuh lumpur, idealismepun kabur.
Inilah dagelan untuk melupakan penderitaan penjajahan di negri sendiri oleh bangsa sendiri.
Gang gang dan jalan jalan di hiasi dengan pigura bergambar seorang lusuh berikatkan kain merah putih dikepala dengan senjata bambu runcing... :)
Tukang becakpun hari itu lupa akan susahnya hidup, bahkan yang selama ini dikejar-kejar petugas dinas , dengan mudah semuanya impas.
Memang 17 Agustus menyihir daya kritis jadi lemot.
Coba pikirkanlah wahai saudaraku , ada apa setelah tanggal 18, 19, 20 dst dst...
Kembali lagi kita pada habitat miskin, habitat tertindas agama kita... habitat susah cari kerja, habitat mahal harga-harga...
Sementara para pejabat tertawa terbahak bahak bersama sanak keluarganya di bungalaw dan villa2.
Tolong terusin tulisan ini..... saya agak mual...
Sama mas..saya juga mau muntah...
BalasHapusSepakat dengan tulisannya..
Tapi sebenarnya tidak ada salahnya, toh hanya setahun sekali..
aku jadi inget kalo ada yang ulang tahun pas tanggal 17 Agustus... suwun mas luxman...
BalasHapusjiahaha...
nek rak sah merdeka wae piye???
BalasHapuskeren tenan template... nya
BalasHapusserasa blogpressspot... wahaha
@suryaden: selamat ulang tahun ya!
BalasHapusbersedih buat negeri ini... peduli kah sudah mereka sama rakyat bawah..
BalasHapuswah.... PakDhe Suryaden selametan bagi-bagi hosting n domain jogloabang
BalasHapusUdah gak bisa komen aku kalo yang kayak gini :D
BalasHapusSelamat Agustusan man. Ojok lali meluo lomba balap kelereng di desamu. Hehehehehe
BalasHapusAku PNS tapi aku nggak ikut upacara, soalnya harus pulang kampung tugas rutin tiap minggu, tapi saya berusaha melaayani dengan baik kok
BalasHapushahahha!
BalasHapusMerdeka dan Merdeka hehehe
BalasHapusMerdeka dalam indahnya kebersamaan