Secara biologis, Manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens, sebuah primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam maysarakat majemuk serta perkembangan teknologinya.
Berbeda sekali dengan hewan. Dalam pengertiannya, hewan adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau Metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup yang terdapat di alam semesta. Secara garis besar, hewan diklasifikasikan dalam dua kelompok: Hewan bertulang belakang dan tanpa tulang belakang.
Setelah melihat sekilas dari pengertian manusia dan hewan di atas, maka kita akan membenarkan, bahwa manusia sejatinya bukan hewan. Dan tentu, sebagai muslim saya menolak teori Raden Kang Mas Darwin, yang cukup membuat heboh dunia dengan teori evolusinya. Darwin mengatakan: Manusia mencapai bentuk sekarang ini setelah proses evolusi yang panjang. Penekanannya adalah manusia berawal dari hewan yang mengalami evolusi yang panjang. Ada yang mengatakan manusia berasal dari kera. Ada pula yang mengatakan dari reptil.
Namun, manusia secara tidak sadar telah mengikuti dan merubah dirinya sendiri dengan melakukan perilaku hewani. Dengan mengikuti hawanafsunya, memanjakannya dan semakin menjadikan dirinya hina hingga iajatuh dalam kehinaan.
Ia tidak menyadari, bahwa manusia memiliki substansi penting dimana akal, hati dan kesadaran tidak boleh ia tinggalkan dan beralih pada perilaku hewani, bahkan tidak jarang dari mereka lebih hina dari pada hewan itu sendiri.
Jika menyerupai saja ALLAH melaknat, lantas bagaimana manusia yang sampai saat ini masih berperilaku bak hewan. Tentu pembaca dapat mendeskripsikan bagaimana dan seperti apa orang yang berperilaku hewani. Percaya atau tidak, maraknya foto-foto fulgar dan video mesum begitu menggila beredar di internet. Bahkan begitu mudah untuk mendapatkannya, bak membalik telapak tangan. Entah sudah berapa juta tertumpuk, dan berapa milyar mereka yang menjamah. Tak khayal, penyakit HIV marak disaat-saat ini. Dan banyak korban pelecehan seksusal dari anak-anak hingga dewasa yang akhirnya mereka meneruskan perjalanan hidupnya sebagai...........
Mereka yang sudah terlanjur terjun dalam hal yang ALLAH benci, terkadang sukar untuk kembali layaknya sebagai manusia. Hanya harap suatu saat ia akan kembali. Kapan??? Nampaknya masih membelenggu kenyataan. Rasa nikmat yang semu, serta rupiah menarik mereka kembali berperilaku hewani.
Entah masih mereka sadari atau tidak, bahwa kita memiliki akhir dan akan kembali.
Semoga keadaan yang seperti ini memberikan ibroh bagi kita semua, yang masih berjalan rotasi iman kepada Allah. Serta bagi mereka yang bergeser dari rotasi iman, semoga hidayah segera menghampiri. Dan semoga Allah menetapkan Iman, Islam serta Ihsan hingga akhir hayat kita smua. Karna sejatinya itu semua, bagaikan mawar berduri. Jika kita menginginkan Iman, Islam serta Ihsan tetap ada, kita harus memegang erat-erat meski terasa sakit tertusuk duri. Karna jika kita tak sekuat tenaga memegangnya, maka ia akan tumbang bersama tiupan angin dan pergi entah kemana.
Sip.. postingannya. Kebetulan juga saya lagi menyiapkan tulisan tentang manusia dan hewan, sayangnya masih acak2an :-D
BalasHapusSekedar silaturahmi dan salam hangat.
percaya nggak percaya... yo samimawon.. kekeke
BalasHapuspostingane mantep, menggingatkan kita untuk tidak mengurusi urusan duniawi saja...*jadi inget si bapak yang berbagi cerita di warung cak ri kemaren mas"....
BalasHapusPostingan tingkat tinggi...
BalasHapusSayangnya Darwin nggak sempat baca !
saya juga manusia loh. Yang mencoba hidup sesuai dengan fitrah kemanusiaan.
BalasHapusTeruslah berjuang karena Kerja Keras adalah energi kita
Aku opo?
BalasHapusInnalillahi wainna ilaihir roji'un..
BalasHapussip setuju
BalasHapushahaha iy neh postingan tingkat tinggi..bahasanya tinggi ampun kk @_@"
BalasHapuslha hewan wae dari dulu ga maju2.. kalo manusia dari hewan berarti podo2 ra iso mikir.. Padahal sekarang kita udah sangat maju di bidang teknologi... So???
BalasHapusitu sebabnya ada kepercayaan dari golongan tertentu untuk tidak memakan sesuatu yang bersumber dari hewan,agar kelakuan dan sikap nya seperti hewan
BalasHapusAristoteles sering mengatakan manusia sebagai Animale Rationale... hewan berakal...
BalasHapushlaaa terus enake yak opo Man?
BalasHapus