Selasa, 18 Agustus 2009

Marshanda, Noordin M Top, Indonesia Merdeka dan Kejiwaan Kita

Kita semua, apalagi generasi seusia saya, pasti tahu siapa Marshanda. Ya, si Lala dari sinetron Bidadari itu baru-baru saja membuat headline belum lama ini menyangkut video yang ia buat di Youtube. Pada awalnya saya memikirkan hal yang sama dengan orang kebanyakan: Marshanda mencari perhatian karena pamornya merosot. Ya mau tak mau, kadang public figure harus menerima cibiran dari khalayak ramai, entah digosipkan hal-hal miring seperti sakit jiwa, kelainan seks atau masalah pribadi yang luar biasa bukan urusan kita. Saya jarang menonton infotainment, karena mereka selalu berat sebelah mata.

Entah apa yang terjadi, di video yang dibuat oleh Marshanda tersebut tentunya menarik perhatian banyak orang. Marshanda menumpahkan semua isi hatinya yang ia pendam selama ini. Rupanya Marshanda tidaklah seperti tokoh Lala yang pernah ia perankan: banyak teman dan selalu ceria. Marshanda adalah: seorang anakgeek namun cantik, outsider yang sering disudutkan, dan tidak punya teman. Awalnya saya berpikir kalau ia akan membuat terobosan baru: menjadi internet celebrity seperti Chris Crocker atau Fred. Rupanya ia serius menyatakan isi hatinya, kasihan dia. Akhirnya saya berpikir kalau pesohor juga manusia, ada kelemahannya! Ya sama seperti para pesohor di negara kita yang suka kawin-cerai, ya mungkin mereka juga tidak jodoh, ya nggak sih? Begitu pula Marshanda, kalaupun ia mau mewarnai rambut, sekolah, dan masalah pribadi dan percintaannya bukanlah konsumsi publik. Tora Sudiro saja bisa marah saat para wartawan infotainment (atau infoshitment, karena berita yang disiarkan kebanyakan shit semua dan membodohi masyarakat) sembarangan menerobos rumahnya yang sedang dibangun, dan membuka amplop tagihan teleponnya tanpa izin. Kurang ajar kan? Ya, leave Marshanda alone, let her take a rest for a while, she's a human being just like us. Tapi saya juga tidak seperti Chris Crocker yang emosional membela Britney Spears di Youtube, Okay?

Lalu ada pula si Noordin M. Top, mastermind di balik terror-terror yang terjadi di negara kita belakangan ini belum lama mulai beraksi lagi. Luar biasa licin pria yang satu ini, setelah pengepungan oleh Densus 88 yang hanya menghasilkan 'nol' kecuali pengikutnya, ia bebas berkeliaran sambil terus merekrut 'pengantin' baru. Entah doktrin apa yang ia beri pada pengikutnya, yang jelas motif dibalik segala pengeboman yang ia lakukan luar biasa tidak jelas. Katanya semua itu misi tuhan, tapi korban yang berjatuhan sebagian besar justru orang-orang tak berdosa. Apa sih tujuannya? Jujur saya marah dengan aksinya, sama seperti anda semua. Kenapa ia tidak melakukan aksinya di negaranya sendiri saja? Apakah ada konspirasi dibalik segala aksi yang ia lakukan? Saya tahu pemerintah Malaysia telah mengamani perbatasan, tapi cobalah ikut turun tangan! Salah satu warganya bikin ulah di negara orang, mereka diam saja...bahkan saya belum pernah mendengar sepatah katapun yang setidaknya keluar dari perwakilan kedutaan Malaysia. Saya tahu banyak rakyat Malaysia benci Indonesia, khususnya hanya karena Manohara, namun saya juga benci dia sepertia kalian semua. Tapi, tolong! bantulah tangkap si Noordin ini! Saya marah dan kesal karena nama negara dan penduduk kitalah yang jelek di mata dunia, namun pelakunya justru orang dari negara sebelah.

Dan satu lagi adalah HUT Republik Indonesia. Saya bersyukur bisa kembali ke Indonesia untuk merayakan 17 Agustusan. Tapi apakah kita memang benar-benar sudah merdeka? Saya saja masih heran, warga kita masih diperlakukan seperti budak di negara tetangga, para petani kita saja tidak mampu memberi makan keluarganya setiap hari karena mereka sendiri menyewa tanah orang untuk bertani, hasil karya seni yang dibajak baik di dalam negeri maupun negara tetangga, negeri kita kaya hasil alam namun lebih banyak diambil negara lain, serta para pejabat yang korup. Ampun! Kapan beresnya? Bahkan kebebasan berpendapat juga dibatasi...kalau seseorang seperti Marshanda berusaha bertahan dengan segala cemoohan dan hinaan dari segala lapisan masyarakat seharusnya Rumah Sakit OMNI, polisi, tentara, jaksa agung, pegawai negeri sipil, pejabat dan mantan pejabat, KORUPTOR, mafia tanah, bahkan pemimpin rakyat yang paling tinggi baik pak Presiden dan wakilnya juga harus mau dicemooh! Karena rakyatnya tidak puas dengan hasil kinerja yang ada, makanya rakyat marah. Saya rasa para pemimpin rakyat (baik pejabat maupun mantan pejabat) pantas menyandang jabatan baru mereka: KORUPTOR! Ya, itu sudah bukan julukan lagi...tapi jabatan! Karena pastinya korupsi sudah menjadi bagian pekerjaan sehari-hari. Kalau nama-nama jabatan atau pekerjaan ada seperti business man/woman, kontraktor, auditor, produser maupun sutradara sudah tercantum dalam kamus pengetahuan, saya rasa pekerjaan atau jabatan yang dinamakan KORUPTOR sudah menjadi pekerjaan yang resmi dan halal, kurang lebih terdengar sama seperti KURATOR, karena menurut para bapak pejabat itu tidak masalah dan boleh!

Dibalik segala event-event aneh yang terjadi seperti yang saya sebutkan diatas, semua hal ini membuat saya: SEDIH! Ya, anda juga pasti miris kalau memikirkan semua tadi. Otomatis segala hal yang dilakukan tidak terasa enak kalau uang kerja keras yang kita bayar untuk pajak ternyata digunakan untuk membeli mobil baru untuk anak pejabat 'A'. Saya bisa gila kalau negara seperti ini terus, anda pasti juga begitu. Ya, GILA! kurang lebih seperti itu...namun dibalik semua itu ambillah hikmahnya, sekiranya itulah kata orang tua saya, meskipun saya sendiri bingung apa hikmahnya...saking bingungnya...tapi saya yakin dibalik semua kegilaan yang terjadi pasti ada, seperti: Cobalah untuk menghargai orang apa adanya, bom-bom dan pencurian karya seni oleh negara tetangga justru semakin menguatkan iman, kebersamaan dan rasa nasionalisme, serta terus yakin dan percaya kalau masih ada para pemimpin rakyat yang bersih dan tidak menyandang jabatan KORUPTOR! Sekarang ayo kita doakan semoga Indonesia tercinta menjadi lebih baik di masa mendatang, amin...

11 komentar: