Selasa, 21 Juli 2009

Nasionalisme Indonesia

Kegeraman masyarakat terhadap aksi pemboman di Mega Kuningan pastinya masih ada. Hal yang wajar, karena harga diri bangsa terkoyak. Tapi andaikan, momentum pemboman tidak bertepatan dengan kedatangan Manchester United yang kemudian membatalkan kedatangannya, apakah kegeraman yang meluas masih akan ada ???

Tapi apapun itu sebabnya, Nasionalisme makin tumbuh. Dimulai oleh kalangan menengah keatas sehingga memperoleh liputan media massa, dan merasuki kalangan menengah kebawah.

Ini spt semua proses revolusi di manapun di dunia. Dimulai kelas menengah oleh sebab apapun itu.

Contoh : Kaum Bangsawan dan Kaum Cendekia warga koloni Kerajaan Inggris di Benua Amerika yang makin muak dengan tingkah laku pasukan Raja Inggris. Mereka makin menjajah warga koloni dan menghilangkan hak-hak mereka. Puncaknya adalah ketika kaum Tuan Tanah yang marah karena Raja Inggris menaikkan upeti dan mengurangi wilayah mereka serta kaum cendekia yang pendapatnya tidak didengar lagi oleh Gubernur Jenderal Inggris. Memberontaklah mereka dengan dipimpin George Washington dan timbullah Revolusi Amerika Serikat.

Revolusi Amerika tidak hanya menjadi obor bagi seluruh warga koloni tapi juga menjadi obor bagi seantero manusia di penjuru dunia dari generasi ke generasi, yang merindukan Kemerdekaan dan Nasionalisme.

Bisakah semangat Nasionalisme yang muncul saat ini, tidak hanya euforia karena MU membatalkan kedatangannya. Tapi bisa menjadi obor bagi masyarakat Indonesia, yang mendambakan bangkitnya Nasionalisme bahkan bangkitnya Indonesia, dari mulai sekarang hingga akhir zaman.

Bila kecintaan thd Indonesia sudah tumbuh, maka terorisme akan hilang. Karena teroris itu muncul akibat Kemiskinan, Sempitnya wacana, dan semua itu bisa hilang bila kita selalu perduli dengan Indonesia. Nasionalisme itu tidak hanya maju berperang, tapi ayo menghilangkan segala sesuatu yang membuat Indonesia menjadi tidak baik.
1. Jaga dan Rawat Lingkungan Hidup.
2. Berantas Korupsi (kalau korupsi tidak ada maka kemiskinan akan perlahan dapat diatasi).
3. Jaga dan Rawat Sarana Umum.
4. Sebarkan semangat nasionalisme dengan tiada henti dari waktu ke waktu, setiap hari.
5. Munculkan simbol-simbol Indonesia sesering mungki supaya pada ingat,
misalkan pasang bendera merah putih setiap hari, di Amerika Serikat bendera dipasang setiap saat didepan rumah warga.
6. Gunakan bahasa Indonesia, kurangi penggunaan bahasa asing.
Di Malaysia penggunaan bahasa Inggris di setingkat TK-SMP konon sudah dilarang, karena tendensinya generasi muda tidak lagi berbahasa Melayu dengan baik dan benar. bahkan ada ide "gila" di Malaysia untuk melarang penggunaan bahasa Inggris dalam pergaulan seperti penggunaan di iklan dll.

Janganlah nasionalisme tumbuh hanya di Jum'at 17 Juli 2009, terlebih ketika itu karena MU tidak jadi hadir di Indonesia !!!!!.
Mau ????

14 komentar:

  1. siji meneh,
    masalah pulo2 sing ilang...
    kuwi sakjane kesalahane wong indonesia dewe, kenapa pulo2 cilik2 do didol pasire, akhire ambles.
    ZEE akhire samsoyo mundur akhire pulo2 kuwi dicaplok sisan

    BalasHapus
  2. Ayo kita ikuti ajakan teman yang baik hati ini.....

    BalasHapus
  3. Cintai produk dalam negeri ... xixix

    BalasHapus
  4. kog ngendi ngendi bom seeeh man ngeri akuh

    BalasHapus
  5. ngomentari poin 6:
    nggak keren mas, sekarang kan jamannya orang suka ke-englais-enlais-an... piye jal ki? lha wong kutha solo wae jargone Solo, The Spirit of Java kok! hopo tumon?
    Angel nasionalisme kuwi...

    BalasHapus
  6. ngomentari nomer 7,
    kenapa Cristiano Ronaldo pindah ke Barcelona dan memilih nomer punggung 9?

    :D

    BalasHapus
  7. Aku cinta dan bangga sebagai warga Indonesia ... Jayalah negeri Jayalah Indonesiaku *ayo semangat berjuang*

    BalasHapus
  8. tulisan terakhir kok nggak bisa dikomen??? padahal aku arep komen lho... sumpah! aku rak mudheng blasss...

    BalasHapus
  9. yah bom bom melulu g ada aksi nyumbang bersama atau gmn :(

    BalasHapus