Rabu, 27 Mei 2009

Andalah Para Pemimpin Negeri Ini !!!

Akhirnya, ketemu juga 3 pasangan Capres-Cawapres. Setelah melalui proses pemberitaan yang 'menarik' diikuti karena news yang selalu berubah. Pagi sudah oke, sorenya udah berubah lagi. Apakah ini indikasi koalisi berbasis kekuasaan ?? Bisa jadi, maybe...maybe yes...maybe yes lagi....hehe....

Dari 3 pasangan tersebut, kata seorang pengamat yang lagi naik daun, mempunyai karakteristik berbeda, khususnya di bidang ekonomi. SBY Berboedi (tidak pakai 'anduk') mengusung ekonomi jalan tengah. Yaitu pilihan antara globalisasi dengan lokal.

JK Win (jangan dibaca J Kawin) mengusung ekonomi yang lebih ke indikator sektor riil. Tidak perlu omongin indikator ekonomi negara lain, yg penting bagaimana ekonomi riil dalam negeri.

Satu lagi, Mega Pro (jangan diteruskan dengan Prothol) mengusung apa yang dinamakan ekonomi kerakyatan. Ekonomi yang berbasis pada kaum tani, nelayan dan buruh.

Apapun para pengamat bilang, saya sama sekali tidak tertarik. Saya justru tertarik dengan komentar bapak, yang sering bilang supperrr sekaliiii.....saat dia menerima pertanyaan. Dia bilang, sekarang ini ada salah persepsi yang begitu besar tentangg makna seorang pemimpin. Saat ini persepsi banyak orang bahwa seorang pemimpin (bisa jadi Presiden) adalah seorang yang memberi kita harapan, rejeki, keselamatan, kesejahteraan, dll. Seakan-akan, pemimpin tersebut adalah segala-galanya.

Padahal, justru kita lupa, setiap individu adalah pemimpin, minimal pemimpin di lingkungan keluarga atau lebih kecil lagi pemimpin buat dirinya sendiri.

Selayaknya bila kita sadari itu, kita tidak perlu menghabiskan energi untuk berdebat apalagi sampek adu fisik dlm memilh pemimpin.

Setiap individu justru diberi akses langsung untuk berkomunikasi dengan Tuhannya, tanpa melalui perantara pemimpin. Karena itu, ada ungkapan ora et labora, usaha dan berdoa. Setiap individu justru perlu bekerja keras sambil berdoa agar Tuhan memudahkan jalan yang ditempuh.

Kalo dipikir lagi, betul juga, apakah bila presidennya si A, terus merubah nasib kita ?? Kalau mikirnya masuk lingkaran nepotisme, mungkin juga.

Jadi, jangan buang energi Anda buat mikiri siapa pemimpin kita nanti. Kita semua adalah pemimpin, saatnya civil society bersemi di bumi Indonesia....Mikirnya cukup 2 menit saat di bilik suara (itu bagi yang mau nyontreng). Bagi yang tidak....yo wis....kerja...kerja....lanjutkan dengan doa...doa....

9 komentar:

  1. terus terang aku masih bingung sapa yang harus dipilih! tunggu aja ke depannya

    BalasHapus
  2. ini yang namanya penjinakan politik rakyat, wakaka...

    BalasHapus
  3. betul, mas luqman. setiap kita adalah pemimpin. tapi ada juga pemimpin dalam konteks yang lebih luas. juni nanti merupakan momen yang tepat dan sudah pasti, rakyat berhak utk menagih janji.

    BalasHapus
  4. Semoga ketiga calon itu amanah...

    BalasHapus
  5. bener mas, saya juga tidak ambil pusing mikiri siapa pemimpin kita nanti. siapapun yang bakal memimpin negeri ini baik presiden-presiden lama (sby/mega) maupun presiden baru (jk) semoga menjadikan Indonesia lebih maju dan sejahtera.

    eros--

    BalasHapus
  6. Anggap aja itu adalah selingan hidup, dinamika masyarakat perpolitikan kita dengan berbagai hal yang lucu-lucu

    Pemimpin yang terpilih adalah cermin kualitas kepemimpinan masyarakat yang memilih

    BalasHapus
  7. aku kok ngira tulisanmu tendensius ke SBY to.... :D
    kalo tak kira ya,,
    SBY itu yang liberal
    Mega itu yang sosial
    dan JK yang moderat. :)
    CMIIW

    BalasHapus