Senin, 20 April 2009

Negara ku, Kampung ku

Seberapa cinta kah kita terhadap Indonesia ? atau dalam lingkup yang lebih kecil, seberapa cinta kah kita terhadap kampung halaman sendiri ?

Kampung merupakan salah satu potensi terbesar di Indonesia. Tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Dari kampung lah kita berasal, bahkan dari nenek moyang kita dulu. Dikarenakan kebutuhan hiduplah orang-orang banyak yang meninggalkan kampung halaman. Akibatnya kampung menjadi terbengkalai, ditinggalkan oleh orang-orang yang sebenarnya mempunyai potensi untuk mengembangkan kampung. Mereka banyak mengejar kehidupan di kota, banyak yang berhasil, tetapi lebih banyak lagi yang menjadi penyakit masyarakat.

Dibutuhkan mimpi yang kuat untuk memulai karya di kampung, dan banyak cara untuk menunjukkan bahwa kita sudah mulai mencintai kampung sendiri. Bisa dengan menanam pohon di lingkungannya. Bayangkan jika satu orang menanam pohon minimal setiap minggu satu pohon, maka lingkungan kita akan menjadi asri dan menjadi investasi terbesar untuk anak cucu kita nanti. Memungut sampah yang terlihat setiap kita melangkah, memisahkan sampah organik dan anorganik dari rumah kita. Minimal seminggu sekali mengadakan kerja bakti menata lingkungan, bergotong royong membangun fasilitas umum.

Negara ku bisa kuat karena Kampung ku ditata dengan baik, tidak perlu lagi ke kota untuk mengejar kehidupan, matahari dan angin bisa dijadikan sumber energi yang berlimpah, sawah, ladang, kali dan laut bisa menjadi sumber penggerak ekonomi, dan kehidupan sosial budaya bisa menjadi sumber daya tarik wisata.




34 komentar:

  1. saya tinggal di antara kampung dan kota ^_^

    BalasHapus
  2. hidup Indonesia...
    **podo urip neng kampung**

    BalasHapus
  3. Seharusnya seperti itu, biar ada keseimbangan jumlah penduduk di kampung dan kota. Kemudian, tidak terjadi ketimpangan dalam pemberdayaan.
    Iya toh?
    ;)

    BalasHapus
  4. stuju bosss....
    dari kampunglah mimpi itu dimulai..mangkane poro konco ojo lali kampunge...ayo dibantu tonggo kampunge utomone seng miskin

    BalasHapus
  5. bersyukur banget coz dinda bisa hidup dikampung, biarpun kata orang ndeso.

    di S'Pore gag ada kampung fuuuuuuuiiiiiiiiiihhhhhh puuuuuuuanas rek

    BalasHapus
  6. kampungku banyu urip

    oleh sak lor e dolly

    i love dolly

    bwakakakkakaka

    BalasHapus
  7. kalau gak ke kota ga ada acara pulkam donk. Lebaran jadi gak seru :D

    BalasHapus
  8. bisa dmulai dari keluarga kesadaran berkampung ria

    BalasHapus
  9. aku cinta kampung ku ....

    hidup dengan tetangga ... yang rukun damai ... uggh co cweeettt

    BalasHapus
  10. ..Negara ku bisa kuat karena Kampung ku ditata dengan baik..setuju,,ga ada yg namanya Kota jika tidak ada Kampung. Sayang sekarang kampung2 cenderung meniru Kota,,kita mulai tidak bisa merasakan lagi kehangatan Kampung walaupun kita berada di Kampung.

    Salam.

    BalasHapus
  11. aku cinta kampungku juga negeriku

    BalasHapus
  12. Hidup Kampung..!!

    Aku gak marah dan gak merasa terhina kalo dibilang katanya aku "Kampungan"

    emang dari kampung..hehehe

    BalasHapus
  13. indonesia bagian dari desa saya

    BalasHapus
  14. indonesia bagian dari desa saya

    BalasHapus
  15. asal jangan kampungan aja ya...

    BalasHapus
  16. memang lebih enak hidup di kampung.. sejuk.. gak sumpek :)

    BalasHapus
  17. heee...bener juga suryaden...


    hidup dikampung emang enak deh... tpi jangan kampungan juga hee

    BalasHapus
  18. karena saya cinta negeri ini, maka saya akan belajar dengan baik dan sungguh-sungguh

    *komentar standar

    BalasHapus
  19. sudah belasan tahun saya meningggalkan kampung demi sesuap nasi..

    BalasHapus
  20. kampung memang perlu dibenahi biar kota tidak penuh sesak...

    BalasHapus
  21. hidup kampung!! hihihiiiii

    BalasHapus
  22. tinggal di kampung akan lebih damai dari hiruk pikuk dan kebisingan kota

    BalasHapus
  23. saya beraktifitas di kota ning punya kampung jadi yah nyaman mas hehehe

    BalasHapus
  24. kampung2 kita yg penuh kearifan lokal itu emang terus tergerus zaman. tinggal bagaimana sikap kita atas fenomena itu saja yang akan membuat fenomena tadi tambah kuat atau justru berkurang.

    BalasHapus
  25. bisa di mulai dai keluarga kang
    saya akan coab itu

    BalasHapus
  26. sebelum jadi kampung, perlu beberapa keluarga dulu, sebelum jadi keluarga, perlu manusia dulu...

    jadi kembali ke diri masing-masing dulu...

    BalasHapus
  27. kalau saya senangnya beraktifitas dikota tetapi masih punya kampung halaman, dan bisa untuk melepas kebisingan kota dan mencari hawa yang sejuk di kampung

    BalasHapus
  28. wahhh...mudah2an komenku kali ini sukses opa..
    dari baheula pengen komen angel banget... hehe..

    inget kata gubernur jateng deh:
    'bali desa, mbangun desa'
    hehe

    BalasHapus
  29. negara tak akan ada tanpa kampung, mas luqman. mencintai kampung identik dengan mencintai bangsa dan negera. yaps, mari kita bangun kampung2 kita.

    BalasHapus
  30. hidupku...negaraku..Katakan Ya PAda Indonesia

    BalasHapus