Sekarang ini bayak jamu abal abal, dan kosmetik abal abal....., yang sudah meracuni masyarakat meracuni masyarakat....
Aku perhatikan obat-obat dari dokter praktik pun meragukan kemanjurannya.....(ini fakta dan pengalaman)
Dari pada membeli obat warung yang ternyata abal-abal......, hasil pengalaman aku..., sebaiknya berobat ke PUSKESMAS......murah hanya Rp. 3.000, dapat macam-macam obat baik dilayani dokter atau hanya tenaga perawat saja, untuk waktu 3 hari dan MUUANNAJURRRR....bahkan bisa minta "Surat Istirahat" atau "Surat Kesehatan Badan"...or cak-up, etc....
Jika ada kewajiban Periksa Lab (ditempat)..., paling 10.000 + Pendaftaran 2.000 = Rp. 12.000
Jika punya Kartu Jamkesmas......gratis...
Untuk Kabupaten biasanya dilayani Tenaga Perawat (Mantri) dengan jam terbang pelayanan pasien lebih banyak dari pada dokter muda. Jika Kotamadya ada Dokter umum, Gigi, THT...etc...pd jam tertentu.
Jangan sok gengsi...., Tuhan tidak hendak mempersulit umatnya, hanya manusia yg kerap mempersulit diri sendiri......, "salut" untuk obat2 PUSKESMAS.....(Produk Kimia Farma....??).
Apa mau yang pilih seperti kasus Malpraktik sidang RS OMNI "INTERNASIONAL".....?
kalau males datang ke PUSKESMAS..??
cukup profil rekayasa.....! simple dan mudah....Sekali lagi SALUT untuk para PERAWAT PUSKESMAS.........karena jasa-jasa anda sekalian kami rakyat kecil SUEHUATT.... dalam kesederhanaan... Semoga Allah selalu meridhai ibadah kita semua...amin.
DI NEGERI TERCINTA INI TERNYATA "MASIH BANYAK YANG BAIK-BAIK DAN BAGUS-BAGUS" ....INI YANG HARUS DIPERTAHANKAN.....karena "mereka" berindikasi merusaknya untuk semakin mempersulit kehidupan rakyat bangsa ini....semoga Allah SWT tetap melindungi bangsa ini ...amin
Puskesmas ada dimana2...
BalasHapusSekarang malah ada Plurkesmas
ya itu kebanyakan yang jelek dipelihara..
BalasHapusmudah2an mereka terus eksis merawat kita
BalasHapusHahahaha .. ini saya harus bangga apa marah dibilang murahan ? eh Murah obatnya ya ? .. hehehe ..
BalasHapusTentang Obat Murah
Mas Luxman .. kalo obatnya sebenernya harganya mahal, tapi obat tersebut dapat dana pengadaannya dari Pemerintah Daerah. Jadi itu sebenernya obat-obat bagus yang disediakan pemerintah untuk memenuhi hak sehat rakyatnya. *lirik-lirik siapa tahu ada yang mau angkat jd jurkam*
Tentang Perawat.
Standar Undang-Undang yg ada sekarang untuk sakit yang berwenang melakukan diagnosis itu dokter. Perawat itu membantu dokter dalam melakukan hal-hal keperawatan. Jadi ngga main dokter2an seperti diatas itu. Pun begitu itu jadi kenyataan karena kita memang kekurangan tenaga medis sampai dengan daerah-daerah terpencil. Maka jadilah perawat2 diberdayakan agar bisa mengobati. Di PKM saya misalnya wewenang yg saya delegasikan ke mereka adalah 12 penyakit terbanyak. Mereka diberi SOP dan diminta mematuhi. Pada saat ketemu penyakit yang bukan 12 itu mereka harus konsul.
keamanan pasien tetap segalanya. Mas Luxman boleh kok minta diperiksa dokter walaupun cuma sakit yang tergolong 12 itu. Itu haknya mas Luxman. Kami ini pelayan. Dan kami dibayar untuk itu. Jadi asal mintanya juga baik-baik pelayananpun biasanya menyenangkan. Ada lho yang datang-datang seakan-akan pasti ngga dilayani. Itu yang kadang-kadang menguji kesabaran para pelayan ini. hihi
Jadi jangan punya pembagian kabupaten kota ya .. hehehe .. hak rakyat adalah diobati oleh tenaga medis (dokter) dan dirawat oleh tenaga paramedis (perawat). Hanya karena kita belum bisa memenuhi ketenagaan itu makanya ada delegasi wewenang tadi. Bagaimanapun HIDUP RAKYAT INDONESIA YG SEHAT!!
(dialihkan dari Fb biar enak dibaca)
puskesmas adalah alternatif pelayanan kesehatan terbaik!!!
BalasHapussenenganku ning puskesmas hehehhee di suntik pak mantri
BalasHapusdi daerahku puskesma slebih ramai ketimbang poliklinik swasta
BalasHapusterbukti bahwa untuk sehat gak selalu harus mahal tho man???
waduh q jarang banget d puskesmas man.. @_@ km puskesmas mana?mang sakit paa wkt itu?
BalasHapusSetujuu ... meski obatnya murah tapi kualitasnya bagus ... hehehehe kan disubsidi pemerintah ituh obatnya
BalasHapuskalau ada puskesmas knp pilih yang lain-lain
BalasHapus